Ridwan Kamil Jelaskan Alasan Jabar Belum Bisa Integrasi Transportasi Publik Layak DKI
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menegaskan urusan pembenahan transportasi publik terus dikerjakan oleh Pemprov Jawa Barat, walaupun dari sisi kewenangan dan anggaran ada keterbatasan.
Gubernur Ridwan Kamil, Kamis, di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, mengatakan tuntutan warga terkait transportasi publik sebetulnya lebih tepat diarahkan pada pemangku wilayah seperti wali kota atau bupati.
Kewenangannya dirinya sebagai Gubernur Jawa Barat, kata Ridwan Kamil, hanya sebatas koordinasi di wilayah algomerasi seperti Bandung Raya.
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Bagaimana Kemenhub meningkatkan kualitas transportasi darat? Dengan tujuan menjadikan jalur darat sebagai akses utama bagi masyarakat, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan mengatasi berbagai tantangan, seperti kemacetan lalu lintas dan polusi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih baik untuk masa depan.
-
Apa yang ingin diselesaikan Ridwan Kamil? 'Dan kita komit dalam nanti visi misi kesehatan juga perbaikan kesehatan apalagi polusi, kita mendengar ya seringkali RS penuh oleh ISPA (Infeksi saluran pernapasan akut). Nah faktor polusi, jadi kita akan fokus untuk penyelesaian kesehatan udara seperti bagian dari prioritas nanti kalau terpilih,' kata Ridwan Kamil.
-
Apa yang akan dilakukan Dishub Jakarta? Dishub DKI Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon yang digelar Minggu besok, 30 Juni 2024.
-
Dimana Ridwan Kamil menyampaikan janji tersebut? 'Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta,' kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
"Jadi di mana memastikan wali kota dan bupati taat terhadap perlintasan wilayahnya," kata dia.
Ia mengatakan untuk memastikan koordinasi berjalan baik maka dibentuk organisasi Badan Pengelola Cekungan Bandung Raya.
Akan tetapi urusan pembentukan ini memakan waktu lama karena pihaknya harus membenahi payung hukum. "Kita beresin dulu rumah hukumnya," katanya.
Dia mengatakan salah satu bentuk realisasi pihaknya untuk memulai pembenahan transportasi publik dengan meluncurkan BRT (Bus Rapid Transit) di Kota Bandung.
Saat ini secara aktif sudah beroperasi menggunakan delapan bus listrik dengan kapasitas 25 penumpang per bus.
"Dimulai dari yang mudah dulu BRT sudah diluncurkan, saya minta maaf tahun ini akan banyak pekerjaan BRT," katanya.
Terkait tuntutan warga yang berharap transportasi publik terintegrasi seperti Jakarta, Gubernur Ridwan Kamil meminta warga melihat porsi APBD yang dimiliki Pemprov Jawa Barat dan besarnya dukungan APBN pada pembenahan transportasi di DKI Jakarta.
"DKI Jakarta yang APBD-nya terbesar se-Indonesia, setengah anggaran pembangunan MRT-nya dari APBN. Terlebih APBD Jabar yang hanya Rp40 triliun dibagi untuk 27 kota kabupaten urusannya banyak tidak mungkin sanggup mengurusi transportasi massal seperti yang diidealkan. Namun itu kan dikerjakan dan sudah dimulai," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat A Koswara mengatakan saat ini pemerintah provinsi sedang mendorong pembenahan transportasi publik berbasis listrik dimulai dari Bandung Raya.
"Kita sedang mengarah ke sana, kan itu bagian dari program pemerintah," kata Koswara.
Rencananya BRT akan melayani lima koridor di Bandung Raya dimana satu koridor akan memakai bus berbasis listrik.
Menurut Koswara pihak Bank Dunia yang mendukung program ini mengharapkan bus listrik bisa mencapai 50 persen dari seluruh rute.
Pada tahun ini rencananya akan dimulai konstruksi depo khusus bus listrik dan pembangunan jalur khusus di sejumlah titik.
Pada 2024 ada uji coba, selanjutnya pada 2025 BRT tahap satu akan beroperasi penuh melayani sejumlah rute di Bandung Raya.
Seusai BRT, Cekungan Bandung rencananya akan didukung integrasi dengan kereta lintas rel terpadu atau LRT dengan rute yang sudah disepakati oleh sejumlah daerah seperti Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil masih enggan menanggapi rumor mengenai peta politik jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, hal tersebut sejalan dengan visi Kota Global yang hendak dituju Jakarta usai tak lagi menyandang status ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaRK jamin akan melanjutkan program yang baik dari gubernur sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaBang Yos sendiri menyatakan siap membimbing Kang Emil menjadikan Jakarta sebagai kota global.
Baca SelengkapnyaGolkar tengah mempertimbangkan Emil maju di Jawa Barat lagi
Baca SelengkapnyaAwalnya, Ridwan Kamil menjelaskan butuh 2 ideologi mengatasi kemacetan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku banyak kelompok disabilitas belum mendapatkan kartu subsidi atau Kartu Layanan Gratis (KLG) yang ingin naik TransJakarta dan Mikrotrans.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kereta api jalur Timur-Barat sudah tersedia dan memerlukan beberapa perbaikan.
Baca SelengkapnyaPramono sempat menyindir rencana yang hampir sama pernah disampaikan Ridwan Kamil saat masih menjabat Gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil berharap, dengan undang-undang Daerah Khusus Jakarta semua pihak dapat melahirkan kemajuan yang membanggakan.
Baca Selengkapnya